Wilayah Dompu, Nusa Tenggara Barat, dihantam gempa sebanyak lima kali sejak semalam. Senin (26/11) siang, ratusan rumah rusak berat serta 23 bangunan ambruk akibat bencana itu. Gempa ini juga menewaskan dua warga dan melukai sedikitnya tujuh orang yang masih terbaring kritis di rumah sakit setempat.
Gempa tektonik berkekuatan antara 5,0 hingga 6,7 Skala Richter itu pertama kali dirasakan pukul 00.02 WITA yang berpusat di Raba dengan kedalaman 50 kilometer. Kerusakan terbanyak terjadi di empat kecamatan, yaitu Dompu, Kilo, Woja, dan Manggalewa. Gempa terasa hingga Pulau Lombok dan Sumbawa Timur. Meski berukuran cukup besar, gempa tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Menurut Bupati Dompu Syaifurrahman Salman, pemerintah setempat tengah mengupayakan pemberian bantuan. Namun, jauhnya lokasi dan banyaknya infrastruktur yang rusak penyaluran bantuan sedikit terhambat. Alhasil, para korban mendirikan tenda darurat secara swadaya.
"Sudah dicek, kelihatannya pemda masih bisa mengatasi masalah itu," kata Aburizal Bakrie, di halaman Istana Merdeka Jakarta, Senin pagi, usai menghadiri upacara kenegaraan penyambutan Presiden Republik Ekuador Rafael Correa Delgado.
Meski demikian, katanya, Badan Koordinasi Nasional (Bakornas) Penanggulangan Bencana telah mengirim dua orang ke lokasi untuk melihat keadaan. "Kalau Pemda tidak sanggup mengatasi baru kita turun," katanya.
Namun Aburizal mengatakan sekali lagi, pemda masih sanggup menangani karena mereka ada Satuan Pelaksana penanganan bencana dan Satuan Koordinasi Pelaksana penanganan bencana.
Indonesia saat ini rawan dengan bencana. Tak kenal waktu dan batasan tempat, kemalangan bisa datang kapan saja. Tak ada tempat aman, dan perlindungan yang kokoh selain didalam Tuhan. Jika Anda mengalami kekuatiran dan dalam pergumulan serta butuh bantuan, hubungi konseling center kami di 021-8990 3344, tolfree (Khusus luar kota) 0800 151 3344 atau SMS ke 08179943344.
Sumber : Berbagai sumber